Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Pemodelan Enhanced Entity Relationship Diagram

Konsep Pemodelan Enhanced Entity Relationship Diagram - Salah satu pemodelan basis data secara konseptual adalah pemodelan berbasis relasi antar entitas. Pemodelan ini dikenal karena mudah dimengerti. Konsep utama dari pemodelan ini berakar pada Entitas entitas dan relasi antar entitas.

Diagram Hubungan Entitas atau entity relationship diagram merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar lainnya. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas.

Tujuan dari Entity Relationship adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.

Konsep Pemodelan Enhanced Entity Relationship Diagram_
image source: www.creativemindsoftwares.in
baca juga: Teknik Pencarian Fakta Dalam Perancangan Basis Data

Salah satu pemodelan basis data secara konseptual adalah pemodelan berbasis relasi antar entitas. Pemodelan ini dikenal karena mudah dimengerti. Konsep utama dari pemodelan ini berakar pada Entitas entitas dan relasi antar entitas. Pada bab ini akan di bahas pengertian entitas, atribut dan relasi, derajat himpunan relasi, kardinalitas relasi, serta pengenalan key sebagai salah satu constraint dalam ER.

1. ER Sebagai Salah Satu Pemodelan Konseptual Basis Data

Didalam membuat sebuah Basis Data, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendesain tabel tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data sesuai bisnis proses yang kita inginkan. Proses konseptual adalah pandangan secara konsep tentang basis data. Pandangan konseptual ini tentunya harus bisa diimplementasikan kedalam bentuk tabel, karena basis data relasional hanya mengenal tabel.

ER adalah salah satu pemodelan basis data konseptual yang menggambarkan basis data ke dalam bentuk Entitas-Entitas dan Relasi yang terjadi di antara entitas-entitas yang ada. Entitas diartikan sebagai ‘objek’ didunia nyata yang bisa dibedakan dengan ‘objek’ yang lain. Relasi diartikan sebagai hubungan yang terjadi diantara satu entitas dengan entitas yang lainnya.

2. Entitas dan Himpunan Entitas

Definisi entitas adalah objek yang dirasa penting di sistem tersebut, yg bisa berupa :
  • Objek Konkrit
    Contoh : Orang, Buku
  • Objek Abstrak
    Contoh : Jadwal, Pinjaman, Tabungan

    Bambang adalah salah satu contoh dari entitas. Sedangkan bambang, susi, sumarno merupakan himpunan entitas orang. Dapat kita katakan bahwa Himpunan Entitas (Entity Set): Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Kumpulan entitas orang dengan karakteristik mempunyai nim, prodi, dsb bisa kita katakan merupakan himpunan entitas mahasiwa. Entitas menunjuk kepada pada individu suatu objek sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.
Gambar 2 1 Himpunan Entitas Mahasiswa_
Gambar 2 1 Himpunan Entitas Mahasiswa

Sebuah entitas / himpunan entitas dapat di gambarkan / di notasikan dengan sebuah gambar persegi panjang. Berikut merupakan contoh entitas mahasiwa, jadwal dan pinjaman.

Gambar 2 2 Contoh himpunan entitas_
Gambar 2 2 Contoh himpunan entitas

Setiap entitas mempunyai atribut yang melekat pada entitas tersebut. Berikut gambaran konseptual basis data (* entitas dan atribut) yang direfleksikan kedalam bentuk fisik dari basis data (* tabel dan kolom).

Gambar 2 3 Gambaran Himpunan entitas di Tabel

3. Atribut

Atribut merupakan gambaran karakteristik dari sebuah entitas atau himpunan entitas. Contoh : atribut untuk himpunan entitas mahasiswa adalah nim, nama, alamat, ipk, program studi, hobi, dsb.

Setiap atribut mempunyai domain value set yaitu batasan batasan yg dibolehkan bagi suatu atribut.

Tipe-tipe atribut dapat dibedakan:

a. Simple dan Composite
Atribut Simple yaitu suatu atribut yang tidak bisa dibagi menjadi bagian yg lebih kecil lagi. Contoh atribut simple adalah Jenis Kelamin.

Atribut Composite yaitu suatu atribut yang dapat di bagi menjadi beberapa bagian. Contoh atribut composite Nama dapat di bagi menjadi nama depan dan nama belakang.

Gambar 2 4 Contoh Atribut Komposit_
Gambar 2 4 Contoh Atribut Komposit
b. Single value dan multivalued
Atribut Single value yaitu suatu atribut yang bisa di isi paling banyak 1 nilai untuk setiap baris data. Contoh atribut single value adalah Jenis Kelamin.

Atribut Multivalued yaitu suatu atribut yang bisa lebih dari 1 nilai yang sejenis untuk setiap baris data. Contoh atribut mutlivalued value adalah Alamat, No telp dan hobi. Ketiga atribut tersebut bisa berisi lebih dari 1. Contoh untuk 1 entitas orang bisa mempunyai lebih dari 1 nilai untuk atribut hobi yang isinya musik, olahraga begitu juga untuk telp dan alamat (* karena bisa mempunyai > 1 no telp dan > 1 alamat)

c. Derived attribute
Derived Attribute yaitu suatu atribut yang nilainya didapatkan dari hasil pengolahan atribut lain. Contoh atribut derived adalah umur yaitu didapatkan dari perhitungan tanggal lahir dan tanggal sekarang. IPK yang didapatkan dari penjumlahan nilai di bagi dengan jumlah sks yang diambil.

Notasi atribut digambarkan dengan gambar elips. Atribut kunci biasa di beri tanda # atau garis bawah. Contoh himpunan entitas mahasiswa mempunyai atribut nim sebagai key, prodi, nama, ipk, dsb

Gambar 2 5 Entitas mahasiswa dengan Atribut_
Gambar 2 5 Entitas mahasiswa dengan Atribut

4. Relasi

ER menggambarkan entitas-entitas dengan atributnya yang saling berelasi. Relasi menggambarkan hubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain sesuai dengan proses bisnisnya. Notasi relasi didalam diagram ER digambarkan dengan notasi belah ketupat.

Perhatikan contoh relasi antara mahasiswa dengan organisasi berikut.

Gambar 2 6 Relasi di gambarkan dengan belah ketupat_
Gambar 2 6 Relasi di gambarkan dengan belah ketupat

Gambar di atas menunjukkan hubungan antara entitas mahasiswa dan entitas organisasi. Relasi yang terjadi adalah relasi mempunyai, dimana mahasiwa mempunyai organisasi. Entitas mahasiwa memiliki atribut nim, nama, alamat, prodi, ipk, dsb. Sedangkan entitas organisasi memiliki atribut kd_organisasi, nama_organisasi, jenis_organisasi (* olahraga/kesenian/jurusan dsb). 1 Mahasiswa bisa mempunyai 0 atau lebih organisasi pada semester dan tahun ajaran tertentu. 1 Organisasi bisa di punyai 0 atau lebih mahasiswa pada semester dan tahun ajaran tertentu. Kardinalitas relasi adalah n ke n. Dampak dari kardinalitas n ke n ini, relasi menjadi atribut, primary key dari entitas mahasiwa dan primary key dari entitas organisasi masuk ke tabel relasi sebagai atribut. Atribut tambahan berupa semester dan tahun ajaran merupakan atribut tambahan pada tabel relasi mempunyai, atribut ini disebut atribut deskriptif. Atribut deskriptif ini muncul karena adanya kebutuhan dari proses bisnis untuk mencatat historis mahasiwa tersebut per semester dan tahun ajaran tertentu, sehingga bisa di lihat track record organisasi mahasiwa tersebut selama belajar di kampus dari semester ke semester berikutnya.

Berikut merupakan contoh gambaran antara entitas mahasiwa dan entitas organisasi.

Gambar 2 7 Himpunan Entitas Mahasiwa Ber-Relasi dengan Himpunan Entitas Organisasi_
Gambar 2 7 Himpunan Entitas Mahasiwa Ber-Relasi dengan Himpunan Entitas Organisasi

5. Derajat Himpunan Relasi

Jika dilihat dari jumlah entitas yang dihubungkan oleh sebuah relasi, maka kita bisa membagi menjadi 3 macam:

- Unary (Hanya me-relasi-kan 1 entitas)

Gambar 2 8 Contoh Derajat Relasi Unary_
Gambar 2 8 Contoh Derajat Relasi Unary

Relasi di atas menggambarkan entitas karyawan yang ber-relasi dengan entitas karyawan. Entitas karyawan bisa merupakan karyawan biasa tetapi bisa juga merupakan manajer. Relasi yang terjadi yaitu relasi karyawan bekerja untuk manajer (* entitas manajer adalah salah satu karyawan juga). Perhatikan kardinalitas relasinya, 1 karyawan hanya bekerja untuk 1 manajer, tetapi 1 manajer bisa mempunyai banyak bawahan.

- Binary (Me-relasi-kan 2 entitas)

Gambar 2 9 Contoh Derajat Relasi Binary_
Gambar 2 9 Contoh Derajat Relasi Binary

Relasi di atas menggambarkan entitas pelangan yang ber-relasi dengan entitas pinjaman. 1 pelanggan bisa mempunyai banyak nomor pinjaman, dan 1 nomor pinjaman hanya untuk 1 pelanggan.

- Ternary (Me-relasi-kan 3 entitas)

Gambar 2 10 Contoh Derajat Relasi Ternary_
Gambar 2 10 Contoh Derajat Relasi Ternary

Relasi di atas menggambarkan entitas karyawan yang ber-relasi dengan entitas cabang dan entitas pekerjaan melalui relasi bekerja_di. 1 karyawan bekerja di sebuah id pekerjaan tertentu dan juga bekerja di sebuah cabang tertentu. Ada 3 entitas yang terlibat dari relasi di atas

6. Kardinalitas Relasi

Kardinalias relasi menggambarkan banyaknya jumlah maksimum entitas dapat ber-relasi dengan entitas pada himpunann entitas yang lain. Pada himpunan relasi biner, pemetaan kardinalitas relasi dapat berupa salah satu dari pilihan berikut :

- Satu ke Satu

Gambar 2 11 Relasi dengan Kardinalitas 1 ke 1_
Gambar 2 11 Relasi dengan Kardinalitas 1 ke 1

Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan maksimal 1 entitas di himpunan entitas B. Asumsi kita akan membuat sebuah tugas yaitu menjadi pj_cuci_piring. 1 Orang di tugaskan untuk menjadi pj_cuci_piring di maksimal 1 hari. Begitupun juga jika di balik, pada 1 hari, maksimal 1 orang yang menjadi pj_cuci_piring. Dari A ke B kardinalitasnya maksimal 1, dan dari B ke A kardinalitasnya maksimal 1. Oleh karena itu relasi ini berkardinalitas 1 ke 1.

- Satu ke Banyak

Gambar 2 12 Relasi dengan Kardinalitas 1 ke Banyak_
Gambar 2 12 Relasi dengan Kardinalitas 1 ke Banyak

Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan banyak entitas di himpunan entitas B. Asumsi yang berbeda di pakai ketika memandang relasi ini, 1 orang bisa memperoleh pj_cuci_piring untuk > 1 hari. Tetapi 1 hari hanya di pj-kan hanya untuk maksimal 1 orang. Dari A ke B kardinalitasnya maksimal adalah banyak, dan dari B ke A kardinalitasnya maksimal 1. Oleh karena itu relasi ini berkardinalitas 1 ke banyak.

- Banyak ke Satu

Gambar 2 13 Relasi dengan Kardinalitas Banyak ke 1_
Gambar 2 13 Relasi dengan Kardinalitas Banyak ke 1

Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan maksimal 1 entitas di himpunan entitas B. Asumsikan bahwa untuk 1 hari pj_cuci_piring boleh di berikan pada banyak orang, sedangkan 1 orang hanya di berikan tugas untuk menjadi pj_cuci_piring sebanyak maksimal 1 hari. Dari A ke B kardinalitasnya maksimal adalah 1, dan dari B ke A kardinalitasnya maksimal adalah banyak. Oleh karena itu relasi ini berkardinalitas banyak ke 1.

- Banyak ke Banyak

Gambar 2 14 Relasi dengan Kardinalitas Banyak ke Banyak_
Gambar 2 14 Relasi dengan Kardinalitas Banyak ke Banyak

Relasi di atas menggambarkan bahwa untuk setiap entitas di himpunan entitas A berpasangan dengan maksimal banyak entitas di himpunan entitas B. Asumsikan bahwa dalam 1 hari pj_cuci_piring bisa di bebankan pada banyak orang dan 1 orang bisa di bebankan untuk menjadi pj_cuci_piring lebih dari 1 hari. Dari A ke B kardinalitasnya maksimal adalah banyak, dan dari B ke A kardinalitasnya maksimal adalah banyak. Oleh karena itu relasi ini berkardinalitas banyak ke banyak.

7. Key

Penggunaan key merupakan cara untuk membedakan suatu entitas didalam himpunan entitas dengan entitas lain. Key dipilih karena unik, untuk setiap entitas sehingga bisa di bedakan dari entitas yang lain. Kita bisa mendefinisikan key sebagai satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua row dalam relasi secara unik.

Macam key ada 3 yaitu :

a. Superkey

Superkey yaitu satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat membedakan satiap baris data dalam sebuah relasi secara unik. Contoh super key yaitu =
  • Nim, nama, alamat, kota
  • Nim, nama, alamat
  • Nim, nama
  • Nim

b. Candidate key

Kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik. Contoh Nim

c. Primary key

Primary key merupakan salah satu dari candidate key yang terpilih. Alasan pemilihan primary key :
  • Lebih sering di jadikan acuan
  • Lebih ringkas
  • Jaminan keunikan key lebih baik

Contoh dari primary key adalah Nim

8. Diagram ER

Merupakan diagram model konseptual untuk menggambarkan struktur logis dari basisdata berbasis grafis.

Gambar 2 15 Contoh Diagram ER_
Gambar 2 15 Contoh Diagram ER

Notasi yang digunakan di Diagram ER adalah :
  • Garis : Link yang menghubungkan atara Entitas dengan atribut, dan entitas dengan relasi atau entitas
  • Elips dobel : Menunjukkan atribut yang multivalued
  • Elips dengan garis terputus : Menunjukkan atribut turunan

9. Constraint Cardinalitas

Dalam menggambarkam kardinalitas pada Diagram ER, digunakan garis panah (->) yang menunjukkan “Satu” atau garis biasa (—) yang menunjukkan “Banyak”.

Gambar 2 16 Relasi 1 ke 1_
Gambar 2 16 Relasi 1 ke 1
  • 1 Mahasiswa hanya boleh menjabat 1 jabatan dalam 1 periode tertentu.
  • 1 Jabatan hanya boleh di jabat oleh 1 mahasiswa dalam 1 periode tertentu.

Gambar 2 17 Relasi 1 ke banyak_
Gambar 2 17 Relasi 1 ke banyak
  • 1 Jabatan hanya boleh dijabat oleh 1 mahasiswa dalam 1 periode tertentu dan 1 organisasi tertentu.
  • 1 Mahasiswa boleh menjabat 1 jabatan dalam 1 periode tertentu di organisasi yang berbeda.

Gambar 2 18 Relasi Banyak ke 1_
Gambar 2 18 Relasi Banyak ke 1
  • 1 Jenis Beasiswa boleh diberikan untuk banyak mahasiwa
  • 1 Mahasiwa hanya boleh mendapatkan 1 Jenis beasiwa

Gambar 2 19 Relasi Banyak ke Banyak_
Gambar 2 19 Relasi Banyak ke Banyak
  • 1 Mahasiswa boleh mengambil banyak mata kuliah
  • 1 Mata kuliah boleh diambil banyak mahasiwa

10. Himpunan Entitas Lemah

Secara umum, Himpunan Entitas Lemah tidak memiliki primary key dan selalu bergantung pada entitas lain. Notasi entitas lemah digambarkan dengan double persegi panjang, sedangkan relasi untuk himpunan entitas lemah digambarkan dengan double diamond. Diskriminator / key parsial adalah atribut – atribut yg dpt membedakan entitas – entitas yang terdapat di himpunan entitas lemah. Diskriminator tidak sama dengan primary key. Konsep diskriminator hanya di pakai pada himpunan entitas lemah. Primary key pada Himpunan Entitas lemah ada 2 yaitu primary key dari entitas kuat yg berelasi dan diskriminator / key parsialnya.

Diskriminator di notasikan dengan garis bawah yang putus putus.

Gambar 3 1 Contoh Himpunan Entitas Lemah_
Gambar 3 1 Contoh Himpunan Entitas Lemah

Relasi di atas menggambarkan bahwa seorang pegawai mendapatkan fasilitas tunjangan dari perusahaan tempat dia bekerja. Tunjangan dalam hal ini adalah entitas lemah. Tunjangan sebagai entitas tidak bisa berdiri sendiri, tunjangan harus bergantung pada entitas pegawai (* tidak akan ada tunjangan jika tidak ada pegawai).

Kardinalitas relasi yang terjadi pada himpunan entitas lemah biasanya merupakan banyak ke 1 / 1 ke banyak dengan kardinalitas 1 di himpunan entitas yang lebih kuat.

11. Spesialisasi

Spesialisasi merupakan proses desain top-down dengan mendesain subgrouping didalam didalam himpunan entitas yang berbeda dari himpunan entitas. Tujuan dari spesialisasi adalah memberikan gambaran konseptual tentang perbedaan karakteristik dari himpunan entitas yang hampir serupa dengan konsep sub grouping / pengelompokan.

Subgrouping di atas menjadi himpunan entias yang levelnya lebih rendah dan memiliki atribut tersendiri yang tidak dimiliki pada level di atasnya. Atribut ini khas dan merupakan pembeda dari entitas di subgroup yang lain. IS A dinotasikan dengan gambar segitiga berlabel IS A.

Sifat dari spesialisasi adalah inheritan atribut yaitu atribut pada level tinggi secara otomatis akan di turunkan pada level di bawahnya.

Gambar 3 2 Contoh Spesialisasi_
Gambar 3 2 Contoh Spesialisasi

Contoh di atas menggambarkan bahwa entitas pegawai mempunyai 2 subgroup yaitu pegawai tetap dan pegawai honorer. Kedua entitas pegawai tetap dan pegawai honorer sama sama mempunyai atribut turunan yaitu nama dan id_pegawai dari entitas pegawai. Perbedaan dari pegawai tetap dan pegawai honorer terdapat di atribut yang melekat pada subgroup-nya. Atribut besar tunjangan dan gaji perbulan hanya terdapat di himpunan entitas pegawai tetap, sedangkan atribut upah per jam dan jumlah jam kerja terdapat di himpunan entitas pegawai honorer.

12. Generalisasi

Generalisasi merupakan proses desain bottom-up dengan mengkombinasikan jumlah himpunan entitas yang digunakan secara bersama sama. Spesialisasi dan generalisasi sama sama digambarkan dengan notasi IS A, yang membedakan adalah sudut pandangnya saja. Jika Spesialisasi kita mendefinisikan entitas secara umum kemudian mencari subgroup dari entitas tersebut, tetapi generalisasi memandang sebaliknya, dari adanya subgroup subgroup yang berbeda kemudian di cari entitas umum yang mewakili 2 himpunan entitas tersebut.

13. Agregasi

Agregasi adalah enkapsulasi dari entitas entitas yang berelasi (*n-n). Pada umumnya terbentuk dari kardinalitas relasi banyak ke banyak. Didalam konsep agregasi terdapat istilah enkapsulasi relasi dari kedua entitas. Enkapsulasi di perlukan karena kedua himpunan entitas yang ber-relasi tersebut merupakan 1 kesatuan yang tidak bisa di pisah. Notasi agregasi di gambarkan dengan gambar persegi panjang yang membungkus himpunan entitas yang saling ber-relasi.

Gambar 3 3 Contoh Agregasi_
Gambar 3 3 Contoh Agregasi

Gambar di atas menunjukkan relasi dosen mengajar sebuah mata kuliah dan mahasiswa mengambil mata kuliah yang diajarkan oleh dosen tertentu. Agregasi di perlukan dikarenakan tidak di mungkinkan mahasiwa untuk mengambil mata kuliah tanpa adanya dosen yang bersedia untuk mengajar mata kuliah tersebut. Dalam kasus di atas menekankan bahwa himpunan entitas dosen harus ber-relasi terlebih dahulu dengan himpunan entitas mata kuliah, kemudian relasinya di pandang sebagai 1 entitas yang ber-relasi dengan himpunan entitas mahasiwa lewat relasi mengambil. Primary key dari kedua himpunan entitas dosen dan mata kuliah akan secara implisit masuk ke relasi mengajar dengan di tambah 2 atribut deskriptif (* semester dan thn_ajaran). Relasi tersebut di anggap sebagai 1 entitas seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3 4 Relasi di pandang sebagai Himpunan Entitas_
Gambar 3 4 Relasi di pandang sebagai Himpunan Entitas

14. Ringkasan notasi simbol di ER


Gambar 3 5 Ringkasan Notasi pada Diagram ER_
Gambar 3 5 Ringkasan Notasi pada Diagram ER

15. Penurunan skema ER ke Tabel

Penurunan skema dimaksudkan untuk mengubah sebuah konsep hubungan entitas dan relasi kedalam bentuk fisik tabel tabel yang berelasi. Inti dari Entity Relationship adalah menggambarkan hubungan di dunia nyata kedalam bentuk entitas entitas yang saling ber-relasi, dari diagram ini bisa di buat kedalam bentuk tabel yang langsung di implementasikan kedalam basis data.

Secara umum penurunan diagram ER ke tabel memiliki aturan sebagai berikut :
  • Setiap himpunan entitas menjadi Tabel (* baik himpunan entitas kuat atau lemah)
  • Setiap atribut menjadi kolom di tabel
  • Kardinalitas relasi akan menentukan jumlah tabel yang terbentuk (* akan di bahas di bawah lebih detail)

16. Representasi Atribut sebagai Kolom

Pada atribut bertipe simple , single dan derived direpresentasikan sama persis seperti diagram ER. Tetapi untuk atribut komposit dan multivalued mempunyai aturan tersendiri.

Atribut komposit akan dipecah dengan membuat atribut terpisah untuk masing masing komponennya. Contoh atribut nama pada tabel mahasiwa, di pecah menjadi 2 kolom yaitu nama depan dan nama belakang.

Atribut multivalued mengharuskan untuk di pecah menjadi 2 Tabel. Atribut multivalued M dari entitas E direpesentasikan oleh tabel terpisah EM. Perhatikan gambar di bawah yang menunjukkan bagaimana penurunan sebuah atribut multivalued :

Gambar 3 6 Atribut multivalued di pecah menjadi entitas baru_
Gambar 3 6 Atribut multivalued di pecah menjadi entitas baru

17. Representasi Himpunan Entitas sebagai Tabel

Himpunan entitas kuat di representasikan kedalam tabel dengan kolom sama persis dengan atribut yang sudah di definisikan di diagram ER. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 3 7 Atribut himpunan entitas kuat di representasikan kedalam tabel_
Gambar 3 7 Atribut himpunan entitas kuat di representasikan kedalam tabel

Himpunan entitas lemah akan menjadi tabel tersendiri yang didalamnya ada kolom primary key yang merupakan identifikasi dari himpunan entitas bawah menggambarkan himpunan entitas lemah di turunkan kedalam tabel.

Gambar 3 8 Penurunan Himpunan Entitas Lemah ke tabel_
Gambar 3 8 Penurunan Himpunan Entitas Lemah ke tabel

18. Representasi Relasi (* pada kardinalitas N to N)

Relasi dari Himpunan Banyak ke Banyak direpresentasikan kedalam Tabel tersendiri dengan primary key dari 2 Entitas menjadi atribut di Tabel Relasi. Perhatikan relasi banyak ke banyak berikut dan contoh penurunan ke tabel :

Gambar 3 9 Penurunan Kardinalitas relasi N to N menjadi Tabel_
Gambar 3 9 Penurunan Kardinalitas relasi N to N menjadi Tabel

19. Hubungan kardinalitas dengan tabel yang terbentuk

Kardinalitas relasi dari Himpunan Entitas yang saling ber-relasi akan menentukan banyaknya tabel yang bisa di buat. Adapun aturannya sebagai berikut :

- 1 ke 1
Pilih primary key di 1 himpunan entitas untuk menjadi foreign key bagi himpunan entitas yang lain.

- 1 ke banyak / banyak ke 1
Primary key pada Tabel berkardinalitas sedikit menjadi foreign key pada tabel berkardinalitas banyak.

- Banyak ke banyak

Sudah jelas di atas

20. Representasi Spesialisasi (IS A)

Ada 2 pendekatan yang dipakai didalam menurunkan spesialisasi kedalam tabel.

Pendekatan 1
  • Bentuklah tabel untuk level entitas yg lebih tinggi
  • Bentuklah tabel untuk level entitas yg lebih rendah

(*dengan memasukkan primary key pada level yg lebih tinggi ke tabel dengan level yang lebih rendah)

Gambar 3 10 Representasi spesialisasi ke tabel metoda 1_
Gambar 3 10 Representasi spesialisasi ke tabel metoda 1

Pendekatan 2
  • Bentuklah tabel untuk tiap himpunan entitas dengan semua atribut lokal dan turunan.
  • Bisa jadi tabel pada level tinggi tidak perlu di simpan jika spesialisasi adalah total. Jika diperlukan bisa dibuat view yang menggabungkan tabel-tabel spesialisasi.

Gambar 3 11 Representasi spesialisasi ke tabel metoda 1_
Gambar 3 11 Representasi spesialisasi ke tabel metoda 1

21. Representasi Agregasi

Untuk merepresentasikan agregasi, buatlah tabel yang terdiri dari :

  • Foreign key dari himpunan entitas yang berhubungan
  • Setiap atribut deskriptif
  • Atribut baru untuk primary key di tabel relasi

Gambar 3 12 Representasi Agregasi untk tabel mata kuliah, dosen dan Dosen mengajar mt kul_
Gambar 3 12 Representasi Agregasi untk tabel mata kuliah, dosen dan Dosen mengajar mt kul

Gambar 3 13 Representasi Agregasi untuk tabel Mahasiwa dan Mahasiwa Mengambil Mtkul_
Gambar 3 13 Representasi Agregasi untuk tabel Mahasiwa dan Mahasiwa Mengambil Mtkul

22. Participation Constraint

Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain .

Terdapat 2 macam Participation Constraint :

a. Total Participation

Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain.

Total Participation_

b. Partial Participation

Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain.

Partial Participation_


23. Weak entity
  • Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. 
  • Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. 
  • Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.


Weak Entity_

Daftar Pustaka:
  1. Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition, Addison Wesley, 2001. 
  2. C.J. Date, An Introduction to Database System, 6th ed., Addison-wesley Publishing Company, 1995 
  3. Date, C.J.; An Introduction to Database System, Addison Wesley Publishing Company, Vol. 7, New York, 2000. 
  4. Elmasre, Ramez; Navathe, Shamkant B.; Fundamentals of Database Systems, The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., California, 2001. 
  5. Fathansyah, Basis Data, Penerbit Informatika, Bandung, 2002 
  6. Flerning, Candace C, Handbook of Relational Database Design, Addison-Wesley Publishing Company. 
  7. Jeffrey D. Ullman, Principles of Database Systems, 2nd ed, Computer Science Press, 1982. 
  8. Korth, H.; Database System Concept, Mc Graw Hill, 4th edition, New York, 2002

Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer

Posting Komentar untuk "Konsep Pemodelan Enhanced Entity Relationship Diagram"