Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Contoh Model E-R (Entity Relationships)

Pengertian dan Contoh Model E-R (Entity Relationships) Menurut Para Ahli - Tugas untuk mengidentifikasi hubungan dalam satu kesatuan. Hal ini bertujuan untuk mengatur alur hubungan tugas dan koordinasi antara lain : keterkaitan / hubungan satu ke satu, satu ke banyak atau banyak ke banyak dan yang mana tetap dalam kesatuan tujuan. Ketika kesatuan diartikan dengan proses yang terpusat, elemen teknik dalam proses termasuk dalam bagian informasi ( a.l. collect data). Tugas pertama adalah membuat system data.

Beberapa perlatan diperlukan dalam langkah-langkah pertama ini. Sebagai contoh : penerimaan pesanan, pemberitahuan, atau pengambilan/penjemputan.

Pengertian dan Contoh Model E-R (Entity Relationships)_


baca juga:

MENGEVALUASI KETERKAITAN ANTAR PROSES

Hal  ini bertujuan untuk memperbaiki penampilan kerja antar proses dalam rekayasa ulang organisasi. Termasuk didalamnya tanggung jawab dalam langkah-langkah perbaikan yang terkait dalam organisasi.

Konsep Michael Porrter menyebutkan dalam beberapa perusahaan  mendapatkan penambahan nilai secara langsung dalam bidang logistic, operasional,  penjualan serta service. Penambahan nilai juga bisa didapat secara tidak langsung dari kegiatan administrasi keuangan, pelayanan informasi dan pengembangan teknologi yang mensupport kegiatan operasional. Porter juga menuliskan bahwa supplier dan konsumen dari perusahaan memiliki nilai tambah bagi  perusahaan. Hal ini merupakan peluang untuk menambah integrasi atau koordinasi yang baik dalam kegiatan yang berbeda untuk  memberi keuntungan. Misal : usaha perbankan (Citibank) yang bergerak dalam collecting deposits dari nasabahh dan kemudian dipinjamkan ke nasabah yang lain dengan tingkat bunga yang tinggi. Hal ini merupakan keuntungan bagi perusahaan.

Beberapa perusahaan bisa mengurangi atau memperkecil proses support untuk menambah nilai proses itu sendiri. Misal : perusahaan pertanian, perusahaan distribusi minyak.

Sselain mengurangi proses, ada juga yang memisahkan sub proses yang dibutuhkan dalam operasional. Misal : restaurant di Disney World → pengunjung harus antri berdiri di garis untuk memesan makanan, di garis lain untukmengambil makanan, dan di garis ke tiga untuk membayar.

INSTRUMENT KEBUTUHAN INFORMASI

Identifikasi tugas informasi membutuhkan peralatan dan pengaturan penampilan dalam proses, yang bertujuan di mana infromasi bisa disimpan (biasanya dalam satu unit file). Informasi yang ada harus dipahami  dan bisa dimanfaatkan.

Dalam proses rekayasa ulang, tim selalu menanyakan apapun, tetapi khusus mengenai arus informasi yang ada.

KONSOLIDASI ANTAR MUKA DAN INFORMASI

Proses perubahan yang dibutuhkan  untuk mengurangi atau menyederhanakan antarmuka, antara internal dan eksternal. Identifikasi dan eliminasi arus informasi keduanya merupakan rekonsiliasi kegiatan yang dibutuhkan dalam bentuk yang bisa diandalkan dan saling dipahami.

  1. TAHAPAN SOLUSI : DESAIN TEKNIS (2)
MODULARISASI PROSES

Maksud dari tugas ini adalah membatasi bagian dari rekayasa ulang yang bisa disebarkan secara berdiri sendiri. Pemisahan proses, jika satu persatu dari proses memberi kesempatan untuk didistribusikan dalam satu ruang ( desentralisasi ) dan atau dalam satu waktu.

SPESIFIKASI PENYEBARAN

Spesifikasi penyebaran ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa alternative struktur organisasi (penyebaran secara sentralisasi atau desentralisasi) dan pelaksanaan/implementasi alternative (misal subvisi pertama versus subvisi kedua). Analisis beberapa alternative kemudian memimpin penyebaran  dalam satu kesatuan waktu, tempat dan organisasi.

PENERAPAN TEKNOLOOGI

Teknologi merupakan salah satu kunci dari bisnis rekayasa ulang ( selain dari informasi dan potensi people/manusia). Visi proses baru yang dikembangkan harus memiliki informasi secara pengetahuan kemampuan, penggunaan dan pembatasan dari teknologi yang ada. Penggarisan diatas terpusat pada teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu ‘melaksanakan’ dalam tahapan lain dari BPR, seperti ‘ketahui apa yang anda inginkan’, ‘membuat rencana’, ‘memantau’. Perangkat lunak seperti spreadsheet dan database yang berkaitan, dapat mempercepat analisis dan pelaporan selanjutnya. Penggunaan perangkat lunak dalam tim-tim perubahan akan membantu organisasi dalam gerak lajunya menuju suatu kebudayaan tim-tim lintas-fungsional yang diperkuat oleh TI dan menyatu untuk memecahkaan masalah dan menerapkan solusi.

IMPLEMENTASI RENCANA

Implementasi rencana dari aspek teknik proses rekayasa ulang termasuk didalamnya pengembangan, perantaraan, fasilitas, tes, perubahan, dan penyebaran. Rencana-rencana yang telah dibuat, selalu terkait dalam pelaksanaan serta mempunyai aspek secara social dari proses yang berlangsung. Team reengineering selalu menyampaikan kepada sponsor tentang desain proses yang telah direkomendasikan, estimasi dari biaya dan proses pelaksanaan sesuai rencana.

  1. TAHAPAN SOLUSI : DESAIN SOSIAL

SPESIFIKASI DIMENSI SOSIAL DARI PROSES BARU : ORGANISASI, STAF, PEKERJAAN, DAN INSENTIF

Desain social harus bekerjasama dengan desain teknik. Komponen teknik dan social dalam proses harus sebangun  agar proses berhasil. Maksud dari langkah ini untuk menyebutkan satu persatu dimensi atau luasan social dalam proses baru. Langkah desain social menghasilkan gambaran tentang  pengorganisasian, staff, pekerjaan, pengembangan karir, dan insentif karyawan dari proses rekayasa ulang. Akhirnya hasil—hasil tersebut merupakan  rencana pendahuluan/awal untuk melakukan rekruitmen, pendidikan, training, pengorganisasian, dan penyebaran para karyawan. 


Penjelasan ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam langkah berikut :
  • Teknik dan sumber daya manusia seperti apa yang dibutuhkan dalam rekayasa ulang ?
  • Apa target dan ukuran yang ditetapkan?
  • Bagaimana tanggungjawab akan diubah?
  • Program training apa yang dibutuhkan
  • Adakah kesempatan yang bisa dilakukan? Apakah bisa diselesaikan dalam 90 hari? Satu tahun? Diatas satu tahun?
  • Organisasi seperti apa yang dikehendaki?

Langkah desain sosial antara lain meliputi tugas sebagai berikut :
  1. Organisasi
  2. Staf
  3. Pekerjaan
  4. Insentif

ORGANISASI

Membahas tentang organisasi dalam desain sosial, berfokus tentang peralihan organisasi yang sebangun / berkaitan dengan elemen-elemen teknik dan social dalam proses harus sebangun/sesuai.
Dalam meraih tujuan visi harus melalui beberapa sub visi desain teknik, dan memerlukan waktu agak lama untuk mengembangkan system baru. Tetapi kadang-kadang dalam desain social harus dipercepat, misalnya ketika program pendidikan dan training dibutuhkan.

Dalam menggambarkan/ pekerjaan-pekerjaan, metode manajemen, dan struktur organisasi dalam beberapa point sebagai perantara antara situasi yang ada dan desain proses yang diinginkan. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari beberapa perubahan dalam rekayasa ulang. Team rekayasa ulang harus memiliki informasi cukup tentang model dari desain proses yang baru dalam bekerja meraih peluang dalam proses perbaikan.

Dalam mengejar kesempatan yang ada, seringkali terjadi dilemma dalam team rekayasa ulang. Di satu sisi,  para sponsor dan pemegang saham tidak bisa bersabar dalam mendapatkan hasil akhir dan tim reengineering enggan memahami/tidak  perduli pada perkembangan kesempatan yang ada. Di sisi lain, sangat mudah jatuh dalam perangkap meraih tujuan secara mudah dan karena itu kehilangan momen mendapatkan untung. Beberapa organisasi telah setuju akan keputusan dari perjanjian dua tim : satu tim bekerja untuk proyek jangka panjang dan tim lain untuk jangka pendek.

STAF

Berkaitan dengan staf dalam APB sebagi pelaku dalam organisasi yang bekerja. Perusahaan sebaiknya mengetahui berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan target operasional perusahaan. Tenaga kerja juga diharapkan bisa melakukan pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi, baik dalam kondisi peak /ramai atau nonpeak/sepi. Bagaimana bila kondisi peak tapi staf kurang ? ada beberapa solusi yang bisa dipergunakan organisasi yaitu :
  • Load level → menyimpan stock saat nonpeak untuk digunakan saat peak
  • Cross-training → menggunakan tenaga training/PKL
  • Overtime → para pekerja lembur
  • Expandable staff → memperkerjakan karyawan dari beberapa retailer
  • Temporary staff → pekerja part time
  • Staff sharing → para pekerja dari perusahaan lain yang terkait
  • Outsourcing àmelimpahkan tugas ke perusahaan lain

PEKERJAAN

Semua pekerjaan, meskipun simple/sederhana harus mempunyai banyak kegunaan, antara lain karakteristik lingkungan/manusiawi yang penting untuk perbaikan lingkungannya. Keutamaan dari karakteristik pekerjaan bisa dikategorikan dalam 3 hal yaitu : skills (kemampuan), knowledge (pengetahuan), dan orientatiton (wawasan).

Skills adalah kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan dalam bekerja-bagaimana melakukan tugas dengan baik. Skills  sinonim dengan kata trade dan craft karena secara esensi dari pengaturan skills membutuhkan suatu perbaikan. Skills dapat diperoleh melalui training dan praktek/pelatihan yang benar.

Knowledge adalah informasi, pembelajaran dan pengertian/pemahaman, pengertian, pendapat, dan kesadaran mempertahankan informasi dan belajar bagaimana menggunakannya. Secara singkat, pengetahuan merupakan dasar pengambilan tindakan tepat penggunaan kompetensi yang ada. Pengetahuan secara umum didapat dengan pendidikan dan berkembang dengan modifikasi dari pengalaman.   Lazimnya, mengerjakan sesuatu secara benar berdasar kemampuan, mengerti apa tugas selanjutnya merupakan pengetahuan. Kemampuan dan pengetahuan para pekerja dapat memberi mereka rasa puas dalam bekerja.

INSENTIF

Tujuan dari tugas ini sangat berguna bagi individual, organisasi dan proses pencapaian goal/target dengan memacu orang-orang yang membuat peralihan untuk proses baru, dalam mencapai perencanaan proses baru dan mempercayakan untuk melakukan perbaikan. Insentif berarti memacu dalam hal ini memberikan semangat atau motivasi bisa berupa materi maupun immateri.

Menurut Maslow ada lima tahapan hirarki yang dibutuhkan manusia yaitu :


Hirarki Maslow : 1. Physiological needs, 2. Safety needs, 3. Social needs, 4. Esteem needs, 5. Self-actualization needs.

  1. TRANSFORMASI

DESAIN SYSTEM BISNIS LENGKAP

Tugas ini lebih berpusat pada desain ’external’ dari system yang baru / revisi meliputi semua yang terkait dalam subproses data, modeling data, aplikasi tujuan dan format dialog. Dari semua langkah-langkah dalam reengineering, termasuk visi, sumber daya, dll. Yang dibuat dalam platform yang lengkap.  

DESAIN TEKNIS

Dalam hal ini berpusat pada desain ‘internal’ dari system baru (atau revisi) yang dipakai dalam proses reengineering. Terkait dengan bab 10 dan 11.

EVALUASI PERSONAL

Perlau dilakukan evaluasi personal berdasar skills/kemampuan, knowledge/pengetahuan, orientasi, kemampuan merubah dan kecakapan kerja. Kecakapan kerja sangat penting karena merupakan dasar pemindahan/perubahan level pekerjaan yang mereka tangani. Beberapa karyawan kurang qualified dalam pekerjaan mereka, dan beberapa karyawan yang over qualified. Hal ini memungkinkan mereka tidak nyaman dengan pekerjaan.

System keuangan perusahaan menekan biaya bila mereka tidak bisa memberikan assets yang baik. Pengalaman kerja, training dan pendidikan para karyawan merupakan investasi bukan biaya. Hal itu menjadikan karyawan harus lebih produktif dan membuat perusahaan membayar lebih bagi para senior. Hal ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk penawaran :
  • Transitioning
  • Promotion
  • Job sharing
  • Cross training
  • Intrapreneurship
  • Reengineering acceleration

MEMBANGUN SYSTEM

Bertujuan untuk menghasilkan system operasional versi proses baru. Ketika proses berdasar pada system pengembangan, termasuk mengembangkan dan menguji database, mengembangkan dan menguji berbagai system dan prosedur serta dokumentasi.  Dalam kasus lain tugas termasuk juga merubah/mengkonversi data. Dan semua hal yang telah dibahas di bab sebelumnya.
 
MELATIH STAF

Tugasnya mempersiapkan training dalam operasional, administrasi dan maintenance/perawatan dalam proses baru, termasuk tanggung jawab baru bagi staff. Perusahaan  mentraining karena terlalu cepat berpikir bahwa mereka lupa apa yang telah dipelajari dan sangat terlambat bahwa mereka tidak mempersiapkan sesuai tanggung jawab.

Kadang-kadang perusahaan mentraining pegawai untuk bekerja dengan system baru sambil menguji system tersebut. Hal ini memberikan waktu tambahan bagi staf untuk mengembangkan kenyamanan  dan kecakapan dalam system baru sebelum mereka harus melakukan hal itu dalam keseharian dan diuji (tanpa direncana) untuk evaluasi. Tetapi system harus bisa dipertanggungjawabkan dengan benar sebelum mereka mengizinkan pekerja bekerja dengan system tersebut, dengan cara lain perusahaan menjauhkan resiko.

  1. PEMILIHAN PERANGKAT REKAYASA ULANG
MANFAAT DAN KEBUTUHAN TOOLS

Jika kita menginginkan membeli peralatan sebagai investasi, kemudian mengharapkan manfaat sebagai alasan  pengeluaran biaya dalam periode investasi dalam reengineering.

Kategori  manfaat yang diharapkan dari proses reengineering tidak banyak berbeda dengan nonreengineering. Manfaatnya termasuk sbb. :
  • Memperbaharui produk
  • Mempercepat proyek
  • Tingkat kualitas lebih tinggi
  • Menghapuskan pekerjaan yang menjemukan, fokus pada pekerjaan yang member nilai tambah

Kebutuhan tools harus :
  • Bisa digunakan untuk berbisnis
  • Menghasilkan ROI (return on investment)
  • Mempertinggi kebenaran visi
  • Memaksa desain tetap konsisten
  • Memperbaiki sikap atasan-bawahan dari tujuan bersama untuk bekerja sesuai sistem

Sekian artikel tentang Pengertian dan Contoh Model E-R (Entity Relationships) Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Hollander, Anita S, Accounting, Information Technology, and Solution Bisnis, McGraw Hill 
  • Charles T. horngen, Pengantar Akuntansi di Indonesia, Salemba empat, Jakarta 
  • Joseph W. Wilkinson, Accounting and Information Systems, John Wiley and Sons 
  • Raymond McLeod, Management Information Systems, Prentice Hall 
  • Jogiyanto. HM, Pengantar Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta 
  • Jogiyanto. HM, Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur, Teori dan Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Contoh Model E-R (Entity Relationships)"