Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Dan Proses Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan

Pengertian Dan Proses Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan - Artikel ini akan membahas mengenai proses reproduksi pada tumbuhan dan pemencaranya serta proses reproduksi pada hewan. 

REPRODUKSI VEGETATIF (TAK KAWIN)

Perkembangabiakan yang terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, dapat terjadi pada tumbuhan maupun hewan.

Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan dan Tumbuhan Tingkat Rendah
  1.  Membelah diri dan fragmentasi, contoh: organisme yang membelah diri, protozoa, alga biru (bakteri). Sedangkan fragmentasi yaitu dengan cara memotong-motong tubuhnya, contoh: algae (ganggang) dan planaria (cacing pipih). Tunas, contoh: Hydra dan ragi (Saccharomyces).
  2. Spora: perkembangbiakan dengan spora antara lain: jamur, alga, lumut dan paku. Pada jamur, spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada ganggang (alga), sporanya dilengkapi dengan alat gerak berupa bulu cambuk atau bulu getar sehingga dapat bergerak, spora ini disebut zoospora. Pada paku, biasanya spora terletak di daun-daun sebelah bawah, tampak sebagai bintik-bintik hitam yang dinamakan sorus. Sorus tersebut dilindungi indisium.

Reproduksi Aseksual / Vegetatif

Reproduksi-Vegetatif
Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.

Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :
  1. Fisi
  2. Pembentukan spora
  3. Pembentukan tunas
  4. Fragmentasi
  5. Propagasi vegetatif


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya

image source: longwoodgardens.org

Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Biji

Vegetatif alami, tanpa bantuan manusia:
  1. Rhizoma atau akar rimpang, yaitu batang yang tumbuh mendatar yang terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbuku-buku dan bersisik,  dan di ujungnya ada kuncup. Pada ketiak sisik terdapat tunas. Contoh: lengkuas, kunyit, temulawak, alang-alang dan sebagainya.
  2. Umbi lapis, terdiri atas cakram dan umbi yang belapis-lapis. Contoh: bawang putih, bawang merah, bakung dan bunga tulip.
  3. Umbi batang, merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah yang menggembung dan membentuk umbi dilengkapi dengan mata tunas. Contoh: kentang dan gembili.
  4. Umbi akar, adalah akar yang berubah fungsi menyimpan makanan. Contoh: singkong dan bunga dahlia.
  5. Geragih atau stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh: pegagan, rumput teki dan arbei.
  6. Tunas, dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang tidak jauh dari induknya dan akhirnya membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu dan tebu.

Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia;
  1. Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian yang licin dari kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan tanah basah yang subur kemudian dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu, rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya.
  2. Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke mata tunas tanaman lainnya yang sejenis.
  3. Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman satu ke bagian tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik.
  4. Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada stek batang dan stek daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih, lada dan lain-lain. Contoh stek daun: cocor bebek.
  5. Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya. 

Keuntungan memperbanyak secara vegetatif:
  1. diperoleh sifat keturunan baru sama dengan induknya
  2. lebih cepat memperoleh hasil (berbuah)

Kerugian memperbanyak secara vegetatif:
  1. tanamannya tidak sekokoh bila ditanam dari biji.
  2. jumlah turunan baru yang diperoleh dalam waktu tertentu terbatas
  3. tanaman induk akan menderita bila terlalu banyak bagian tanaman yang di-stek atau dicangkok.

REPRODUKSI GENERATIF (KAWIN)

Perkembangbiakan Generatif pada Hewan

Perkembangbiakan generatif pada hewan meliputi perkembangbiakan dengan konjungsi dan pleburan dua sel gamet.
  • Konjugasi, yaitu perkembangbiakan secar kawin pada organisma yang belum jelas alat kelaminnya, contohnya Spirogyra.
  • Peleburan dua sel gamet, dapat terjadi pada hewan yang telah memiliki alat kelamin tertentu, sebagai contoh pada cacing tanah terjadi perkawinan silang antara dua cacing yang kawin. Cacing A dibuahi oleh sperma dari cacing B, sedangkan cacing B dibuahi oleh sperma dari cacing A. cacing tanah tergolong hewan hermafrodit yang memiliki alat kelamin jantan dan berin pada satu tubuh. Selain cacing tanah yang tergolong hermafrodit antara lain cacing pita, siput darat dan bekicot.

Pembuahan pada hewan
Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan dibedakan atas:
  1. pembuahan luar, pertemuan sperma dan ovum terjadi di luar tubuh, mislnya: ikan dan katak.
  2. pembuahan dalam, pertemuan sperma dan ovum terjadi di dalam tubuh, misalnya reptilia, burung dan manusia

Pada pembuahan eksternal (pembuahan luar), sel telur dan sel sperma dihasilkan dalam jumlah besar karena:
  1. kemungkinan terjadinya fertilisasi kecil
  2. kemungkinan telur yang dihasilkan akan dimakan oleh hewan lain atau mati karena perubahan lingkungan.

Perkembangan burung/Aves
Burung berkembang biak dengan bertelur. Bagian-bagian telur burung antara lain adalah: cangkang terbuat dari zat kapur untuk melindungi isi telur, membran luar, membran dalam, putih telur, kuning telur, sel-sel embrio, kalaza dan rongga udara. Albumen (putih telur) melindungi telur dari guncangan dan sebagai cadangan makanan. Kuning telur tempat embrio berada juga sebagai cadangan makanan bagi embrio. Kalaza berfungsi menjaga embrio tetap berada di bagian atas kuning telur, sehingga dekat dengan sumber panas dari induknya apabila dierami.

Perkembangbiakan mamalia dan manusia
Mamalia tergolong hewan vivipar Melahirkan anak), mempunyai alat kelamin jantan dan betina.
1.   Alat kelamin jantan (pria)
  • Sepasang testes (buah pelir), yaitu penghasil sperma.
  • Saluran sperma (vas deferen)
  • Penis, yaitu alat kelamin luar
2.   Alat kelamin betina (wanita)
  • Ovarium (indung telur) yaitu penghasil ovum
  • Pembuluh/saluran falopii (tuba falopii) atau saluran ovum atau oviduk
  • Rahim atau uterus, yaitu tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada hewan mamalia yang dapat menghasilkan banyak anak, juga memiliki uterus yang banyak pula, misalnya tikus.
  • Vagna (lubang peranakan) adalah saluran terluar dari alat alat kelamin betina.

Pertemuan sperma dan ovum (fertilisasi) terjadi pada saluran falopii menghasilkan zygot. Zygot tersebut tumbuh menjadi embrio. Embrio akan berkembang menjadi fetus dan akhirnya lahir sebagai bayi.

Embrio memperoleh zat makanan dari induknya melalui plasenta. Penghubung antara plasenta dengan embrio adalah tali pusat. Untuk melindungi embrio dari benturan terdapat cairan yang disebut air ketuban.

Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Biji

 Bunga pada tumbuhan mengandung alat-alat perkembangbiakan. Bagian-bagian dari bunga antara lain: dasar bunga, kelopak, mahkota, sari dan putik. Mahkota dan kelopak bunga merupakan alat perhiasan bunga yang umumnya berwarna warni. Sedangkan sari dan putik merupakan alat kelamin bunga.
a.   Benang sari meliputi kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang di dalamnya terdapat serbuk sari.
b.   Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik dan bakal buah

Macam-macam bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembang biakan:
1.   Bunga lengkap, memiliki perhiasan dan alat kelamin.
2.   Bunga tidak lengkap apabila satu atau lebih dari perhiasan bunga tidak ada.
3.   Bunga sempurna, apabila sari dan putik terdapat dalam satu bunga.
4.   Bunga tidak sempurna, apabila hanya salah satu alat kelamin saja yang terdapat pada satu bunga. Dikenal bunga jantan (hanya sari saja yang ada) dan bunga betina (hanya putik saja). Tumbuhan berumah satu, apabila dalam satu pohon terdapat alat kelamin jantan dan betina. Tumbuhan berumah dua, apabila dalam satu pohon terdapat hanya satu alat kelamin.


Penyerbukan

 Penyerbukan yaitu jatuhnya sari di atas kepala putik. Penyerbukan dipengaruhi oleh empat faktor yaituangin, hewan, air dan manusia.

Macam-macam penyerbukan berdasarkan penyerbukannya:
  1. Penyerbukan oleh anginciri bunganya mahkota kecil/tidakbermahkota, warna mahkota tidak menarik, tidak ada kelenjar madu, sari kecil, jumlah sari banyak dan ringan (mudah dibawa angin), sari memiliki sayap, kedudukan sari bergantungan, putik besar dan menjulur ke luar, tangkai bunga panjang.
  2. Penyerbukan oleh hewan seperti serangga, kupu-kupu, burung dan kelelawar. Ciri bunga yang penyerbukannya dibantu serangga; mahkota besar dan mencolok warnanya, mempunyai bau yang khas, menghasilkan kelenjar madu, serbuk sari mudah melekat.
  3. Penyerbukan oleh air, misalkan Hydrilla.
  4. Penyerbukan oleh manusia misalnya vannili.

Sifat penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari:
  1. penyerbukan sendiri, sari jatuh pada putik dalam satu bunga
  2. penyerbukan tetanggasari jatuh ke putik pada bunga yang berbeda dalam satu pohon
  3. penyerbukan silang, sari dan putik berasal dari pohon yang berbeda yang sejenis
  4. penyerbukan bastar, sari dan putik berasal dari tanaman yang berbeda varietasnya.

Pembuahan (Fertilisasi) pada Tumbuhan
Setelah terjadi penyerbukan menyusul pembuahan (peleburan antara sperma dengan ovum).
  1. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji. Inti serbuk sari membelah menjadi dua, yaitu inti vegetatif dan generatif. Inti generatif menghasilkan 2 spermatozoid. Spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui mikrofil.
  2. Bersamaan dengan pembentukan sperma pada sari, di ruang bakl biji terjadi juga pembentukan sel telur dan inti kandung lembaga (inti ganda lembaga).
  3. Sperma 1 + sel telur => zygot => menjadi lembaga
  4. Sperma 2 + inti kandung lembaga => endosperm (putik lembaga)
  5. Putik lembaga merupakan tempat cadangan makanan bagi lembaga


Pemencaran Pada Tumbuhan

Tumbuhan memperluas daerah distribusinya dengan cara memencar alat-alat perkembangbiakan vegetative maupun generative. Pemencaran ini dapat terjadi secara aktif, yaitu tanpa bantuan factor dari luar , maupun secara pasif dengan bantuan factor dari luar.

A. Pemencaran Tumbuhan Tanpa Bantuan Faktor Luar

Cara pemencaran ini dinamakan pula pemencaran mekanik. Pemencaran ini disebabkan oleh proses yang terjadi pada organism itu sendiri sehingga jarak pemencarannya tidak begitu jauh dari induknya. 

Pemencaran tanpa bantuan factor luar dapat dilakukan melalui pertumbuhan bagian vegetatif, mekanisme letupan, dan gerak higroskopis.
1) Pemencaran melalui Pertumbuhan Bagian Vegetatif
Bagian vegetatif yang biasanya digunakan dalam pemencaran tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan buah beserta modifikasinya. Bagian vegetatif ini tidak memungkinkan penyebaran yang luas, misalnya
• Stolon atau Geragih
→ Batang yang menjalar di atas tanah, Tunas tumbuh di sepanjang batang. Contoh : pada rumput teki, pegagan, rumput gajah, strawberi.
• Umbi Batang
→ Bagian batang yang digunakan untuk menyimpan makanan umbi, ini mempunyai banyak tunas, bila keadaan lingkungan cocok, mata tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh : kentang.
• Umbi Lapis
→ Merupakan batang dengan ruas-ruas yang sangat pendek dan sangat rapat. Pada setiap ruas terdapat lapisan sisik yang merupakan modifikasi dari daun. Contoh : bawang merah, bakung, tulip, leli.

• Akar Rimpang atau Akar Tinggal (Rizom)
→ Merupakan batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh : beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe, dahlia.

2) Pemencaran melalui Mekanisme Letupan
Mekanisme pemencaran letupan umumnya dilakukan oleh tumbuhan polong-polongan, seperti turi. Tanaman lainnya misalnya jarak (Ricinus communis), bunga keembung, dan karet (Hevea brasiliensis) juga melakukan pemencaran dengan cara ini. Melalui mekanisme pemencaran ini, buah akan pecah melontarkan buah ataupun sporanya.

3) Pemencaran melalui Mekanisme Gerak Higroskopis
Mekanisme pemencaran ini juga berupa letupan, namun terjadinya jika dalam kondisi basah. Contoh tumbuhan yang melakukan pemencaran seperti ini adalah pacar air dan kapsul spora pada lumut.

B. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar
Pemencaran tumbuhan dapat pula dibantu oleh factor luar. Alat pembiakan tumbuhan yang pemencarannya dibantu oleh factor luar tersebut biasanya memiliki beberapa modifikasi yang mendukung proses pemencaran tersebut. Berdasarkan factor yang menjadi perantara dalam penyebarannya, pemencaran jenis ini dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu berdasarkan bantuan angin, bantuan air, bantuan hewan, dan bantuan manusia.

1) Pemencaran dengan Bantuan Angin (Anemokori)

Anemokori (Anemos berarti angin dan chorein berarti penyebaran) akan berlangsung efektif jika alat kembang biak yang dipencarkan mengalami modifikasi yang mendukung gerak pemencaran.

Berdasarkan modifikasi alat kembang biak tersebut, pemencaran secara anemokori dilakukan dengan cara berikut.
  • Buah dan Biji Bersayap
    Struktur buah dan biji bersayap memungkinkan biji dipencarkan lebih jauh. Biasanya gerak pemencaran kelompok biji ini dengan cara meluncur dan memutar. Tumbuhan yang melakukan cara ini diantaranya adalah pinus, mahoni (Sweitenia mahagoni), angsana (Pterocarpus sp.), mapel, damar (Agathis alba), meranti (Shorea sp) dan tanaman suku Dipterocarpaceae.
  • Buah dan Biji Berjambul
    Jambul pada buah merupakan alat tambahan hasil perluasan kulit buah yang berguna untuk melayang pada saat jatuh sehingga dapat terpencar lebih jauh. Jambul tersebut dapat berupa rambut jambut (pappus), misalnya pada aster dan Gerbera, ataupun berupa rambut wol, misalnya pada kapas.
  • Biji Serbuk dan Spora
    Ukuran biji dan spora yang sangat kecil memungkinkan alat perkembangbiakan ini terbawa angin sampai ke tempat yang jauh. Contoh tumbuhan yang melakukan pemencaran ini adalah jamur dan anggrek.
  • Rumput Gulung
    Istilah “rumput gulung” digunakan untuk menggambarkan pemencaran berupa tercabutnya biji dalam buah atau perbungaan yang bergulung-gulung di permukaan tanah akibat tiupan angin yang mengakibatkan biji terpencar sepanjang daerah yang dilaluinya. Tumbuhan yang melakukan pemencaran ini adalah rumput grinting (Spinifex sp.) yang hidup di pantai.
  • Pedupaan
    Mekanisme pemencaran jenis ini untuk menggambarkan keluarnya biji-bii dari buah yang berlubang akibat bergoyangnya buah karena bertiup angin. Buah opium (Popover somniferum) dan Aristolochia merupakan contoh tumbuhan yang memencarkan bijinya melalui pedupaan.


2) Pemencaran dengan Bantuan Air (Hidrokori)

Alat perkembangbiakan yang sesuai untuk pemencaran dengan bantuan air ini adalah yang mempunyai berat jenis biji lebih kecil daripada air dan memiliki pelindung bagi embrionya sehingga selama dalam air tidak mengalami kerusakan.

Tanaman yang disebarkan dengan cara ini biasanya mempunyai struktur buah dengan 3 lapis kulit, eksokarp (lapisan terluar), licin dan berkilat dan kedap air, mesokarp (lapisan tengah), tebal dan banyak rongga udara sehingga mengapung di air, endokarp (lapisan dalam) yang keras dan kuat sebagai pelindung lembaga/embrio.

Contoh tumbuhan yang dipencarkan dengan bantuan air adalah kelapa (Cocos nucifera), tanaman bakau (Baringtonia sp.), nyamplung (Calophyllum sp.), Vallisneria spiralis, dan teratai (Lotus sp.). Alat perkembangbiakan yang dihanyutkan air tidak hanya berupa buah, tetapi juga dapat berupa tunas (anak) yang terpisah dari induknya dan kemudian terapung, misalnya eceng gondok (Eichornis crassipes).

3) Pemencaran dengan Bantuan Hewan (Zookori)

Pada pemencaran ini, alat perkembangbiakan mungkin menempel pada bagian luar tubuh hewan (epizookori) atau dimakan kemudian dikeluarkan besama-sama feses (endozookori).

Alat perkembangbiakan yang dipencarkan dengan cara epizookori mempunyai cirri-ciri khusus seperti memiliki penait, duri-duri, dan rambut yang keras dan runcing. Contoh tumbuhan yang dipencarkan secara epizookori adalah rumput jarum (Andropogon aciculatus) dan pulutan (Polanisia viscosa). Alat perkembangbiakan yang dipencarkan secara zookori dapat dikelompokkan berdasarkan kelompok binatang yang memencarkannya.
  • Entomokori
    Pemencaran ini dilakukan dengan perantaraan serangga. Pemencaran ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang bijinya kecil dan mengandung lemak sehingga menarik serangga, misalnya wijen (Sesamum sp., dan tembakau (Nicotiana tabacum).
  • Ornitokori
    Pemencaran ini dilakukan dengan perantara burung. Ciri-ciri tumbuhan yang pemencarannya secara ornitokori adalah memiliki biji yang tidak dapat dicerna burung dan dikeluarkan bersama kotoran, misalnya beringin, benalu (Loranthus sp.), dan kersen (Muntingia calabura).
  • Kiropterokori
    Pemencaran ini dilakukan dengan perantara kelelawar. Ciri-ciri tumbuhan yang pemencarannya secara kiropterokoti adalah biji tidak dapat dicerna dan buah memiliki aroma yang harum, misalnya apel dan sawo.
  • Mamakori
    Pemencaran ini dilakukan oleh hewan menyusui seperti musang. Contoh tanaman yang pemencarannya secara mamakori adalah kopi (Coffes sp.) dan pupulutan (Urena lobata).


4) Pemencaran dengan Bantuan Manusia (Antropokori)
Manusia secara sengaja atau tidak sengaja dapat memncarkan alat perkembangbiakan tumbuhan. Sebagai contoh manusia secara sengaja mendatangkan kina dari Amerika Selatan, kopi dan kelapa sawit dari Afrika ke Indonesia. Secara tidak sengaja, manusia memakan buah yang bijinya tidak tercerna dan dikeluarkan bersama kotoran, dapat pula biji rumput-rumputan yang menempel pada baju/celana.

Sekian artikel tentang Pengertian Dan Proses Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan. Semoga bermanfaat.
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer

Posting Komentar untuk "Pengertian Dan Proses Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan"